Search

Jumat, 28 Februari 2014

PARU

Fungsi, Penyakit & Tes

Bagaimana cara paru normal bekerja?

Rongga dada manusia memiliki dua buah paru, yang masing-masing berada di sisi kanan dan kiri. Setiap paru terdiri dari bagian-bagian yang disebut lobus. Paru manusia sangatlah lembut dan dilindungi oleh tulang rusuk, otot dan selaput paru. Fungsi utama paru adalah membawa oksigen (O2) ke dalam tubuh dan mengeluarkan karbondioksida (CO2). Oksigen adalah udara yang menyediakan energi bagi tubuh kita, sedangkan karbondioksida merupakan produk limbah tubuh.

Sistem pernapasan memiliki beberapa cara untuk melindungi diri dari iritasi. Dimulai dari hidung yang bertindak sebagai penyaring ketika bernafar untuk mencegah partikel besar polutan untuk masuk ke dalam paru. Jika ada partikel yang masuk ke dalam paru, partikel tersebut akan tersangkut di lapisan lendir. Sampai kepada paru yang melindungi diri adalah dengan cara batuk. Batuk bisa terjadi dalam keadaan biasa, tetapi juga merupakan sesuatu yang tidak normal yang terjadi akibat iritasi pada saluran bronki. Demikian juga ketika paru terkena iritasi, saluran napas mengecil sewaktu paru mencoba mengeluarkan penyebab iritasi dan udara akan semakin sulit melewati saluran yang telah mengecil.

Apa saja penyakit-penyakit paru yang lebih sering?

Tuberkulosis Paru (TB Paru)
adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri (kuman) Mycrobacterium tuberculosis. TB Paru biasanya akan menyerang paru, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa bagian tubuh lain juga bisa terinfeksi. TB Paru aktif dapat menyerang siapa saja, terutama orang yang mempunyai kesehatan dan imunitas yang lemah akan lebih mudah terkena TB Paru. TB Paru aktif juga dapat ditularkan kepada orang lain melalui udara saat batuk.

Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
menggambarkan sebuah kondisi dimana paru sulit untuk mengosongkan udara yang ada di dalamnya. Kesulitan ini dapat mengakibatkan kesulitan bernafas (nafas yang pendek) atau merasa kelelahan. PPOK merupakan sebutan yang bisa digunakan untuk penderita bronkitis kronik, emfisema, atau kombinasi dari penyakit-penyakit tersebut. PPOK merupakan kondisi yang berbeda dari asma, tetapi sulit untuk membedakan antara PPOK dan asma kronik.

Bronkitis Kronik 
adalah pembengkakan dan iritasi saluran napas (bronki dan bronkioli) yang terus menerus dan mengakibatkan peningkatan produksi lendir. Merokok merupakan salah satu hal utama yang menyebabkan bronkitis kronik yang diikuti oleh infeksi bakteri atau virus dan polusi.

Emfisema
adalah penyakit yang mempengaruhi alveoli (kantung udara) dari paru. Biasanya ada lebih dari 300juta alveoli di dalam paru. Alveoli ini sangatlat lentur dan elastis seperti balon. Sama seperti balon, diperlukan usaha untuk meniupkan udara ke dalam alveoli normal, akan tetapi, tidak dibutuhkan energi sama sekali untuk mengempeskan kantong udara karena alveoli akan kembali ke ukuran normal secara otomatis. Pada emfisema, dinding dari beberapa alveoli ini rusak. Saat ini terjadi, alveoli menjadi kaku dan bersifat seperti kantong kertas, mudah untuk ditiup, tetapi harus diremas supaya udaranya dapat keluar. Kombinasi dari kelebihan udara di paru dan keharusan untuk bekerja lebih keras dalam bernafas, menyebabkan seseorang seperti selalu kesulitan bernafas.

Asma
adalah kondisi pembengkakan kronik pada saluran napas. Saluran napas ini sangatlah sensitif terhadap beberapa stimulan seperti infeksi, udara yang dingin, debu, polutan, stress dan lainnya. Saat saluran napas anda bereaksi terhadap stimulan-stimulan tersebut, saluran napas tersebut akan mengecil dan paru akan mendapatkan lebih sedikit udara. Hal ini dapat menyebabkan napas berbunyi, batuk, sesak dada dan kesulitan bernapas, terutama saat pagi hari dan malam. Pembengkakan ini dapat menghasilkan obstruksi pada saluran napas, sama seperti pada kasus PPOK. Beberapa orang yang terkena PPOK dapat juga menderita asma.

Bronkiektasis
adalah pelebaran permanen pada bronki dan bronkiolis. Pelebaran ini dapat menghasilkan volume / jumlah lendir yang tidak normal dan mengakibatkan obstruksi saluran napas. Bronchiectasis dapat terjadi setelah kasus pneumonia yang parah. Meskipun bronchiectasis bisa terlihat seperti PPOK, evaluasi dan pengobatannya berbeda.

Kanker Paru
adalah kanker (tumor ganas) yang berasal dari perubahan sel di dalam saluran napas atau merupakan kanker paru metastasis dari organ tubuh lain.

Penyakit Paru Kerja
adalah paparan jangka panjang dan berulang terhadap iritasi di tempat kerja yang dapat menyebabkan penyakit paru yang berkelanjutan meskipun setelah paru tidak terkena iritasi tersebut. Beberapa pekerjaan, oleh karena lokasi tempat kerj, jenis pekerjaan, dan lingkungan, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menyebabkan penyakit paru kerja.


Batuk Kronik
adalah batuk yang tak kunjung reda (pergi) selama lebih dari 6 bulan. Batuk kronik bukanlah sebuah penyakit, tetapi merupakan akibat dari penyakit-penyakit lain seperti asma, rinitas alergi, masalah sinus, dan refluks esofagus isi perut.

Kapan saya harus memeriksa paru-paru saya?
  • Anda merokok selama 12 bulan terakhir
  • Anda mengalami kesulitan bernafas ketika naik tangga
  • Anda merasa nyeri saat bernafas
  • Anda merasa tidak mendapatkan cukup udara saat bernafas
  • Ada berusia lebih dari 20 tahun
  • Anda tidak bisa berolah raga sebaik dulu
  • Anda mempunyai batuk yang tak kunjung reda
  • Anda batuk berdarah atau berlendir
  • Anda pernah melakukan pengobatan untuk penyakit paru
  • Anda khawatir dengan kesehatan paru-paru anda 

Tes apa saja yang bisa dilakukan untuk memeriksa pernapasan saya?

Tes Spirometri (Tes Faal Paru)
adalah tes yang paling sering disarankan untuk orang yang mempunyai gangguan pernapasan dan biasanya tes ini dilakukan untuk melihat apakah seseorang terkena penyakit paru obstruktif atau restriktif. Spirometri adalah tes untuk melihat seberapa baik anda dapat bernapas dan dapat membantu dalam mendiagnosis beberapa penyakit paru. Tes ini sangatlah mudah dan biasanya memakan waktu kurang dari 10 menit. Anda hanya perlu menarik napas yang dalam dan menghembuskan napas anda dengan sekuat-kuatnya ke sebuah alat yang bernama spirometer yang akan mengukur jumlah udara yang masuk dan keluar dari paru dan seberapa baik aliran udara tersebut.










Rabu, 28 Juli 2010

KIAT HEMAT MENUJU SEHAT

Nutrisi seimbang

Makan cukup bergizi dengan pedoman empat sehat lima sempurna, dengan catatan tidak terlalu banyak
mengkonsumsi gula, garam dan asam.

Olahraga teratur

Olahraga yang cukup tetapi bermakna yang dianjurkan adalah aerobik (jalan kaki, lari, berenang dan bersepeda)

Hindari stress

Selalu berupaya membuat hati senang, pikiran tenang dengan melakukan kegemaran masing-masing seperti menyanyi, olahraga, memasak, bermain musik, dll

Cukup istirahat dan rekreasi

Setelah melakukan aktivitas rutin, tubuh perlu beristirahat agar kondisi tubuh tetap prima. Sebaiknya sediakan waktu khusus berekreasi dengan keluarga atau kerabat dekat Anda.

Melakukan GMC (General Medical Check-up) secara rutin dan berkala

Dapat menilai dan memastikan kondisi kesehatan Anda.

Sumber : Seri Edukasi Laboratorium Klinik Prodia

Rabu, 14 Juli 2010

GENERAL MEDICAL CHECK UP (GMC)

Membantu kenali dan cegah penyakit SEDINI MUNGKIN

Kesehatan bukanlah taken for granted atau turun dari langit dan ada begitu saja, tetapi merupakan hasil usaha yang serius dan berkesinambungan karena sakit merupakan bagian hidup.

Sekarang, bagaimana langkah yang kita lakukan menghadapi berbagai masalah penyakit?

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh kita. Salah satu di antaranya adalah dengan memeriksakan diri secara berkala dan berkonsultasi ke dokter akan sangat bermanfaat bagi kesehatan, karena bila ada kelainan yang berbahaya, dapat diketahui dengan cepat sehingga dapat segera melakukan pencegahan dan mengobatinya.

Untuk mengetahui seseorang dalam keadaan sehat atau sakit, seorang dokter akan melakukan pendekatan diagnosis terhadap pasiennya yang teridiri dari :

1. Wawancara atau anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan laboratorium
4. Pemeriksaan penunjang lain, seperti foto rontgen, elektrokardiografi
    dan lain-lain.

Pemeriksaan laboratorium sangat penting dalam menentukan status kesehatan seseorang. Adapun tujuan dilakukannya pemeriksaan laboratorium adalah sebagai berikut :
  • Untuk menentukan risiko terhadap suatu penyakit dengan harapan penyakit tersebut dapat dideteksi secara dini.
  • Untuk memastikan diagnosis suatu penyakit sehingga dokter dapat menangani penyakit secara tepat selain untuk memperkirakan komplikasi yang mungkin terjadi.
  • Untuk menentukan prognosis atau memprediksi perjalanan penyakit.
  • Untuk pemantauan, baik memantau perkembangan penyakit maupun efektivitas terapi.
Pada laboratorium klinik secara umum menyediakan pemeriksaan-pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh dalam bentuk Panel Check Up atau sering disebut dengan istilah Panel GMC (General Medical Check Up)

Definisi GMC

GMC merupakan pemeriksaan minimal lengkap yang harus dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit.

Tujuan melakukan GMC
  • Mencegah berkembangnya penyakit
  • Melakukan pengobatan segera
  • Mencegah/menunda komplikasi
  • Memperpanjang usia produktif
  • Meningkatkan kualitas hidup
  • Memperpanjang usia harapan hidup
  • Menghemat biaya pengobatan
Penyakit yang bisa dideteksi dengan GM

Ada penyakit yang bisa dideteksi secara langsung dengan GMC, adapula yang tidak langsung
  • Penyakit yang dapat langsung dideteksi dengan GMC adalah hipertensi, diabetes mellitus, kelainan lemak darah, penyakit darah (anemia, kanker darah), penyakit hati (hepatitis, sirosis, kanker hati), penyakit ginjal (infeksi, kebocoran ginjal, gagal ginjal), penyakit rematik, asam urat, penyakit paru, penyakit jantung koroner.
  • Untuk penyakit yang tidak langsung terdeteksi, maka GMC merupakan langkah awal menuju ke arah diagnosis pasti dari penyakit yang diduga.
Kapan Melakukan GMC
  • Sesuai dengan saran dokter
  • Bila ada dugaan penyakit yang diturunkan
  • Bila ada dugaan penyakit potensial menular
  • Bila Anda sudah berusia 40 tahun, sesuai kebutuhan.
Keuntungan Melakukan GMC
  • Bila hasilnya normal : hati senang, pikiran tenang, tubuh semakin bugar dan produktivitas meningkat.
  • Bila ada kelainan dan diagnosis sudah ditegakkan, pengobatan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, sehingga penyakit dapat segera diatasi.
  • Bila ditemukan kelainan tetapi diagnosis belum tegak, maka diperlukan pemeriksaan laboratorium tambahan untuk diagnosis yang lebih pasti.
Kerugian Bila Tidak Melakukan GMC
  • Kelainan yang ada tidak dapat diketahui secara dini
  • Saat muncul keluhan, penyakit telah mencapai tahap lanjut, pengobatan sulit dan biaya lebih tinggi.
Pemeriksaan laboratorium
  • Hematologi urin
  • Urine rutin
  • Faeces rutin
  • Bilirubin Total, Bilirubin Direk, GOT, GPT, Fosfatase Alkali, Gamma GT, Protein Elektroforesis.
  • Glukosa puasa
  • Urea N, Kreatinin
  • HBsAg, Anti-HCV
  • Asam urat
  • TSHs
  • Cholesterol Total, Cholesterol HDL, Cholesterol LDL-Direk, Trigliserida, Apo B
Pemeriksaan Non Laboratorium
  • Pemeriksaan fisik dan tekanan darah
  • Elektrokardiografi (EKG)
  • Foto Thorax (Rontgen)
  • Ultrasonografi (USG)
  • Treadmill
Kesehatan adalah harga yang sangat berharga & General Medical Check Up merupakan INVESTASI yang bernilai tinggi.

Sumber : Seri Edukasi Laboratorium Klinik Prodia

Selasa, 13 Juli 2010

FAKTA MENGENAI "HIPERTENSI"

Apakah Hipertensi itu?

- Hipertensi adalah tekanan darah tinggi (di atas 140/90 mmHg)
- Tekanan darah adalah tekanan pada dinding pembuluh darah arteri
  yang mempertahankan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh.
- Tekanan darah dapat naik atau turun setiap saat.
  Bila tekanan darah tinggi secara terus menerus, maka keadaan tersebut
  yang disebut hipertensi
- Hipertensi merupakan penyakit yang sangat umum di masyarakat. Biasanya hal ini
  terjadi pada pasien dengan kelebihan berat badan dan yang memiliki riwayat
  keturunan hipertensi.

140/90 mmHg?

- Angka pertama (140 mmHg) menunjukkan tekanan tertinggi pada pembuluh arteri
  di saat jantung kontraksi (saat memompa darah). Angka ini disebut sistolik.
- Sedang angka kedua (90mmHg) menunjukkan tekanan pembuluh darah arteri
  terendah pada saat jantung relaksasi (kondisi jantung istirahat).
  Angka kedua ini disebut diastolik.
- Tekanan darah diukur dengan satuan mmHg.

Apa Penyebab Hipertensi ?

- Umumnya penyebab utama hipertensi belum diketahui secara pasti (95 %).
  Keadaan ini disebut Hipertensi Esensial atau Hipertensi Primer.
- Sedang Hipertensi Sekunder umumnya disebabkan oleh gangguan ginjal,
  gangguan hormonal, struktur pembuluh darah yang tidak normal atau penggunaan
  obat-obat tertentu.

Gejala Hipertensi

- Umumnya hipertensi tahap awal tidak memiliki gejala-gejala tertentu, hal inilah
  yang menyebabkan penyakit ini disebut "the silent killer" (pembunuh tanpa gejala).
- Bila tekanan darah Anda sangat tinggi, maka Anda mungkin akan mengalami sakit
  kepala, kelelahan, bingung, perubahan penglihatan, kecemasan, berkeringat atau
  muka kemerahan.
- Bila tidak ditangani dengan baik maka hipertensi dapat merusak jantung, otak,
  ginjal dan pembuluh darah arteri. Hipertensi juga merupakan faktor risiko besar
  untuk terkena penyakit jantung, stroke dan gagal ginjal.

Bagaimana Diagnosisnya?

- Tekanan darah yang normal biasanya didefinisikan kurang dari 120/80 mmHg,
  sedangkan tekanan darah antara 120/80 s/d 139/89 mmHg sudah dianggap pre-
  hipertensi, dan perlu dilakukan perubahan gaya hidup.
- Bila tekanan darah sistolik Anda lebih dari 140 atau tekanan darah diastolik Anda
  lebih dari 90 pada tiga kali pengukuran pada tiga kesempatan yang berbeda, dok-
  ter Anda akan menyarankan Anda untuk menjalankan terapi sebagai pasien
  hipertensi.

Bagaimana Terapi Hipertensi?

- Perubahan gaya hidup dapat Anda lakukan untuk menurunkan tekanan darahAnda
  , khususnya bila Anda memiliki tekanan darah yang sedikit di atas normal (sistolik
  120-139 mmHg atau diastolik 80-89 mmHg) atau hipertensi ringan (sistolik 140-
  159 mmHg atau diastolik 90-99 mmHg)

Perubahan Gaya Hidup

- Makan makanan yang lebih sehat. Kurangi makanan yang mengandung natrium
  (garam, MSG dan soda kue) dan makan buah-buahan dan sayuran segar serta
  konsumsi produk-produk rendah lemak.
- Kurangi minum minuman beralkohol.
- Kurangi berat badan. Mengurangi berat badan dapat menurunkan tekanan darah
- Olah raga secara teratur. Coba lakukan olah raga ringan selama 30 menit setiap
  hari (bila memungkinkan 5 hari seminggu)
- Berhenti merokok. Tekanan darah yang terkontrol hanya salah satu keuntungan
  dari berhenti merokok.

Bila Tidak Cukup?

Konsultasikan ke dokter Anda untuk memperoleh pengobatan yang sesuai dengan
kondisi Anda.

Penutup

- Jangan biarkan hipertensi menurunkan semangat Anda
- Bila Anda mengikuti nasihat dokter, menjaga pola makan, olah raga, dan tetap
  meminum obat Anda, maka Anda pasti mampu mengontrol tekanan darah Anda.
- Tekanan darah yang terkontrol akan mengurangi risiko Anda terhadap penyakit
  jantung, stroke dan penyakit ginjal.

Sumber : Seri Edukasi Laboratorium Klinik Prodia

Selasa, 20 April 2010

DIET RENDAH KOLESTEROL

Indikasi

Diberikan kepada penderita dengan kadar lemak darah tinggi.

Tujuan :
  • Menurunkan kadar lemak dalam darah
  • Menurunkan berat badan bila penderita kegemukan
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
  • Untuk penderita dengan kadar kolesterol tinggi dan trigliserida normal atau agak tinggi maka konsumsi kolesterol sehari rendah (tidak lebih dari 300 mg), lemak dibatasi sedangkan karbohidrat tidak dibatasi.
  • Untuk penderita dengan kadar trigliserida tinggi dan kadar kolesterol normal atau agak tinggi maka konsumsi lemak, karbohidrat dan kolesterol dibatasi (konsumsi kolesterol 300-500 mg sehari)
  • Asupan kalori disesuaikan dengan kebutuhan
  • Asupan protein tidak dibatasi dan dianjurkan konsumsi serat tinggi.
Makanan yang harus dihindari :
  • Semua daging berlemak seperti daging babi dan kambing, kornet, udang, kuning telur, kerang, jeroan (misalnya : jantung, hati, otak, ginjal).
  • Susu penuh (full cream), keju, es krim, permen coklat.
  • Kue-kue yang dibuat dari susu penuh dan mentega.
  • Minyak kelapa, kelapa, santan kental, lemak hewan, margarin dan mentega.
Makanan yang harus dibatasi :
  • Makanan dan minuman yang terlalu manis misalnya : sirop, dodol, kolak, es krim.
  • Daging tak berlemak maksimum 100 gr/hari.
Makanan yang diperbolehkan :
  • Semua jenis sayuran dan buah-buahan segar
  • Kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tahu, tempe, oncom, keju, kacang tanah, dll.
  • Ikan, putih telur, susu skim, yoghurt dari susu skim
  • Semua minyak tumbuhan (kecuali minyak kelapa) seperti : minyak jagung, kacang tanah, biji bunga matahari, biji kapas, wijen, dll.
Tips :
  • Pengolahan makanan sebaiknya dikukus (pepes), direbus, dibakar, ditumis.
  • Untuk menggoreng sebaiknya dipakai minyak goreng yang selalu baru (bukan jelantah) dan jangan membiarkan minyak terlalu panas.
Kandungan kolesterol beberapa bahan makanan :

Setiap 100 gram bahan                                           Kolesterol (mg)
Susu sapi cair                                                               11 
Daging ayam                                                                60
Daging sapi, kambing, babi, ikan                                   70
Susu bubuk penuh (full cream)                                      85
Lemak babi                                                                  95
Keju                                                                            100
Udang                                                                         125
Mentega                                                                      250
Hati                                                                             300
Telur                                                                           550
Otak                                                                           2000

Sumber : Penuntun Diet Bagian Gizi RS. Dr. Cipto Mangunkusumo dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia

              Seri edukasi laboratorium klinik prodia

Selasa, 23 Maret 2010

SINDROM METABOLIK

Apakah Sindrom Metabolik itu?

Sindrom Metabolik adalah kumpulan faktor risiko atau ketidaknormalan yang berhubungan erat dengan resistensi insulin sehingga meningkatkan risiko untuk terjadinya penyakit jantung dan kencing manis / diabetes melitus tipe 2.

Resistensi insulin adalah suatu keadaan yang seringkali tidak terlihat atau tidak disadari, dimana tubuh tidak dapat merespon terhadap insulin.

Kondisi resistensi insulin ini menjadi pemicu timbulnya diabetes tipe 2

Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan dibutuhkan untuk melakukan metabolisme normal dari gula, lemak dan protein. Adanya insulin memungkinkan sejumlah gula di dalam darah masuk ke dalam sel (contohnya sel otot dan hati) sebagai sumber tenaga. Pada kondisi resistensi insulin, tubuh tidak cukup memproduksi insulin atau sel tubuh tidak dapat menangkap gula dengan baik, sehingga menyebabkan terjadinya penumpukan gula di dalam darah.
Jumlah individu overwight dan obese yang terus meningkat tajam di seluruh dunia merupakan pemicu utama dari tingginya angka kejadian kondisi sindrom metabolik.

Kondisi yang berhubungan dengan sindrom metabolik dan terkait dengan penyakit jantung, yaitu :
  • Obesitas sentral / abdominal (obesitas yang terkonsentrasi di daerah perut.
  • Ditandai dengan meningkatnya lingkar pinggang / perut
  • Gangguan lemak
  • Ditandai dengan meningkatnya konsentrasi trigliserida, konsentrasi apolipoprotein B dan jumlah partikel small dense LDL, serta diikuti dengan penurunan konsentrasi kolesterol HDL.
  • Peningkatan tekanan darah 
  • Resistensi insulin  
  • Kondisi proinflamasi (berperan dalam proses peradangan)
  • Ditandai dengan meningkatnya high sensivity C-Reactive Protein (hsCRP)
  • Kondisi protrombotik (berperan dalam proses pembekuan darah)
  • Ditandai dengan meningkatnya Plasminogen Activator Inhibitor-1 (PAI-1) dan fibrinogen.
Berdasarkan konsensus IDF (International Diabetes Federation), seseorang dikatakan mengalami sindrom metabolik apabila :
  • Lingkar perut pada pria >=90 cm dan wanita >= 80 cm.
Ditambah 2 dari 4 kelainan berikut :
  • Konsentrasi trigliserida (TG) >= 150 mg/dl
  • Konsentrasi kolesterol HDL (HDL-C) pria < 40 mg/dl dan wanita <50 mg/dl.
  • Tekanan darah >=130 / >= 85 mmHg
  • Konsentrasi gula puasa >= 110 mg/dl
Faktor risiko metabolik :
  • Konsentrasi gula darah meningkat
  • Gangguan metabolisme lemak
  • Peradangan (inflamasi) kronis
  • Kerusakan pembuluh darah
  • Tekanan darah meningkat
  • Asam urat meningkat
The National Cholesterol Education Program - Adult Treatment Panel III (NCEP-ATP III) mendapatkan bahwa sindrom metabolik merupakan tanda untuk dilakukan perubahan terhadap gaya hidup yang meliputi diet, latihan fisik dan terapi obat.
Penurunan berat badan secara bermakna dapat memperbaiki semua aspek dari sindrom metabolik. Demikian pula peningkatan aktivitas fisik dan pengurangan asupan kalori akan memperbaiki abnormalitas sindrom metabolik.

Perubahan diet spesifik ditujukan terhadap aspek-aspek tertentu dari sindrom metabolik seperti :
  • Mengurangi asupan lemak jenuh untuk menurunkan resistensi insulin
  • Mengurangi asupan garam untuk menurunkan tekanan darah
  • Mengurangi asupan karbohidrat dengan kandungan gula tinggi untuk menurunkan kadar gula darah dan trigliserida.
Diet yang terdiri dari buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, lemak tak jenuh dan produk susu rendah lemak bermanfaat pada sebagian besar individu dengan sindrom metabolik. Dokter keluarga efektif dalam membantu pasien merubah gaya hidupnya melalui pendekatan individual untuk menilai adanya faktor-faktor risiko spesifik, intervensi terhadap faktor-faktor risiko tersebut serta membantu pasien dalam mengidentifikasi hambatan yang dialami dalam upaya merubah perilaku.

Sumber : Seri Edukasi Laboratorium Klinik Prodia

Selasa, 09 Maret 2010

PERUT BUNCIT PENANDA SINDROM METABOLIK

Walaupun tak ada keluhan, sesungguhnya dalam tubuh orang yang berperut buncit sudah terjadi gangguan metabolisme, yaitu Sindrom Metabolik. Sindrom ini meningkatkan risiko Diabetes Melitus serta gangguan pada jantung dan pembuluh darah.

Obesitas atau kegemukan terjadi karena penimbunan lemak di dalam tubuh, sehingga meningkatkan risiko terjadinya berbagai gangguan kesehatan. Banyak penyebabnya, diantaranya faktor genetik dan faktor lingkungan, namun perubahan pola makan yang bergeser ke arah makanan tinggi kalori dan perubahan pola hidup modern yang kurang gerak atau aktivitas fisik, dituding sebagai penyebab utama terjadinya obesitas yang kini kian meningkat.

Dahulu obesitas merupakan lambang kemakmuran, tetapi kini dianggap sebagai "penyakit modern" yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan di kemudian hari. Risiko terjadinya gangguan kesehatan semakin meningkat bila obesitas terkonsentrasi di seputar perut atau yang dikenal sebagai obesitas sentral atau obesitas viseral.

Cara mudah mendeteksi Obesitas

Cara sederhana untuk menentukan terjadinya obesitas sentral adalah dengan mengukur lingkar perut. Pengukuran dilakukan pada bagian pinggang, diantara tulang panggul bagian atas dan tulang rusuk bagian bawah. Seseorang dikatakan obesitas sentral bila lingkar perutnya > 90 cm (untuk pria) atau > 80 cm (untuk perempuan).

Bahaya laten akibat Obesitas

Ketika ukuran lingkar perut Anda memasuki batasan obesitas sentral, biasanya tidak menimbulkan keluhan atau gejala penyakit, tetapi bisa saja sebenarnya sudah mulai terjadi bermacam gangguan metabolisme dalam tubuh Anda (atau disebut Sindrom Metabolik), yang dikemudian hari dapat menimbulkan masalah kesehatan yang lebih besar seperti diabetes melitus tipe 2, penyakit jantung koroner (PJK), hipertensi atau tekanan darah tinggi, stroke, perlemakan hati (fatty liver) dan gagal jantung.

Munculnya bahaya laten akibat obesitas sentral tersebut dapat dicegah dengan cara deteksi Sindrom Metabolik secara dini dan segera menanganinya.

Deteksi Sindrom Metabolik

Obesitas sentral dapat mengakibatkan Sindrom Metabolik yaitu kumpulan berbagai gangguan metabolisme yang dapat meningkatkan risiko kesehatan di kemudian hari (disebut juga faktor risiko metabolik), antara lain :

- Konsentrasi gula darah meningkat
- Gangguan metabolisme lemak
- Peradangan pembuluh darah kronis
- Kerusakan pembuluh darah
- Tekanan darah meningkat
- Asam urat meningkat

Sindrom metabolik pada umumnya tidak bergejala dan tidak menimbulkan masalah kesehatan secara langsung sehingga dibutuhkan pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi gangguan metabolik tersebut.

Cara aman atasi sindrom metabolik

Penurunan berat badan sebesar 5-10% dari berat badan semula dalam tahun pertama dapat memperbaiki metabolisme penyandang obesitas dan menurunkan risiko munculnya gangguan kesehatan.

Perubahan pola aktifitas dengan cara meningkatkan penggunaan energi sesuai kemampuan personal. Pembuatan program penurunan berat badan sebaiknya dilakukan bersama ahli gizi (nutrisionis) dan dilakukan secara bertahap untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Jangan sepelekan obesitas. Perhatikan dan deteksi tanda bahaya akibat obesitas dengan melakukan pemeriksaan Panel Sindrom Metabolik. Atasi Sindrom Metabolik dengan cara yang tepat agar tidak muncul masalah kesehatan yang lebih besar dikemudian hari.

Panel Sindrom Metabolik

- lingkar pinggang
- tekanan darah
- trigliserida
- HDL kolesterol
- glukosa puasa
- glukosa 2 jam pp
- small dense LDL (Apo B dan LDL-kolesterol direk)
- adiponektin
- hsCRP
- HbA1c
- NT-proBNP
- Albumin Urin Kuantitatif
- kreatinin
- SGPT
- Type IV Collagen

Sumber : Seri edukasi laboratorium klinik Prodia